Pada tanggal 11 November 2023, di MTsN 10 Ngawi, proses pembuatan pupuk kompos dilakukan sebagai bagian dari program Adiwiyata. Program Adiwiyata bertujuan untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran siswa serta masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Berikut adalah tahapan umum yang mungkin dilakukan dalam proses pembuatan pupuk kompos di sekolah tersebut:
- Pengumpulan Bahan Organik
Bahan-bahan organik seperti daun kering, sisa sayuran, sampah rumah tangga organik, dan sisa tanaman dikumpulkan sebagai bahan dasar pembuatan kompos. Siswa dan guru kemungkinan turut berperan aktif dalam mengumpulkan bahan-bahan tersebut. - Pencacahan dan Pengolahan Awal
Bahan organik yang telah terkumpul kemudian dipotong-potong atau dicacah untuk mempercepat proses penguraian. Siswa bisa dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai bagian dari pembelajaran praktis. - Penyusunan Tumpukan Kompos
Bahan organik yang telah dicacah disusun dalam tumpukan atau dimasukkan ke dalam bak kompos yang telah disediakan. Tumpukan ini biasanya disusun berselang-seling antara bahan yang lebih kasar dan bahan yang lebih halus untuk memastikan sirkulasi udara yang baik. - Proses Fermentasi
Proses fermentasi terjadi ketika mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, mengurai bahan organik menjadi humus. Dalam tahap ini, suhu dalam tumpukan kompos bisa meningkat, dan perlu dilakukan pembalikan tumpukan secara berkala agar proses penguraian berlangsung merata. - Penyiraman dan Pemantauan
Selama proses penguraian, tumpukan kompos perlu dijaga kelembapannya dengan penyiraman yang teratur. Siswa juga dapat memantau perkembangan kompos dengan memeriksa suhu dan kelembapan tumpukan. - Penyelesaian dan Penggunaan Pupuk Kompos
Setelah beberapa minggu, kompos akan siap digunakan. Pupuk kompos ini bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman di sekolah atau dibagikan kepada warga sekitar sebagai bagian dari pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembuatan pupuk kompos, tetapi juga sebagai bagian dari pendidikan lingkungan hidup yang lebih luas, di mana siswa dilibatkan dalam proses pembelajaran yang praktis dan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Program Adiwiyata ini memberikan kesempatan untuk mengajarkan pentingnya pengelolaan sampah organik dengan cara yang ramah lingkungan dan bermanfaat.