Artikel

Kenakalan Remaja

    Dibaca 73 kali

Pembinaan Menanggulangi Kenakalan Remaja di MTsN 10 Ngawi

 

Masalah kenakalan remaja saat ini semakin meningkat, baik MTsN 10 Ngawi bekerja sama dengan Kapolsek Mantingan untuk memberikan pembinaan kepada peserta didik MTsN 10 Ngawi, dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2024 yang menjadi latar belakang kegiatan tersebut antara lain :

  1. Perubahan Sosial dan Budaya: Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat, seperti pengaruh media sosial, perubahan nilai-nilai keluarga, dan pergeseran pola interaksi antara remaja, dapat mempengaruhi perilaku siswa di sekolah.

  2. Kurangnya Pengawasan dan Pembinaan: Kurangnya pengawasan dan pembinaan dari orang tua, guru, maupun masyarakat dapat membuat siswa lebih rentan terhadap pengaruh negatif dari lingkungan sekitarnya.

  3. Tingkat Stres dan Tekanan: Tekanan akademik, masalah keluarga, dan permasalahan pribadi lainnya dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi pada remaja, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada perilaku kenakalan.

  4. Gangguan Lingkungan Sekolah: Gangguan dalam lingkungan sekolah, seperti kurangnya keamanan, intimidasi, atau perilaku tidak etis dari sesama siswa atau bahkan dari staf sekolah, dapat mempengaruhi perilaku siswa secara negatif.

Dalam Pembinaan oleh Kapolsek Mantingan tentang menanggulangi kenakalan remaja di MTsN 10 Ngawi merupakan langkah yang sangat positif dalam menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan pendidikan. Berikut adalah beberapa potensi fokus dan pendekatan dalam pembinaan tersebut:

  1. Peningkatan Kesadaran: Kapolsek dapat memberikan pemahaman kepada siswa tentang dampak negatif dari perilaku kenakalan remaja, baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi masyarakat di sekitarnya. Kesadaran akan konsekuensi dari tindakan tersebut dapat membantu siswa memahami pentingnya bertindak dengan baik dan bertanggung jawab.

  2. Penguatan Nilai-nilai Positif: Pembinaan ini bisa mencakup penguatan nilai-nilai positif seperti integritas, kerjasama, disiplin, dan penghargaan terhadap perbedaan. Dengan mempromosikan nilai-nilai ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami pentingnya berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

  3. Keterlibatan Orang Tua: Keterlibatan orang tua sangat penting dalam menanggulangi kenakalan remaja. Kapolsek dapat mengadakan pertemuan atau seminar dengan orang tua siswa untuk memberikan pemahaman tentang peran mereka dalam mendukung perkembangan anak-anak mereka.

  4. Pengembangan Program Pencegahan: Selain menanggapi kasus-kasus kenakalan remaja yang sudah terjadi, penting juga untuk mengembangkan program-program pencegahan yang proaktif. Ini bisa termasuk kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang positif, seminar tentang masalah remaja, atau pelatihan keterampilan sosial bagi siswa.

  5. Kolaborasi dengan Sekolah: Kapolsek dapat bekerja sama dengan pihak sekolah dalam merancang dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung penanggulangan kenakalan remaja. Ini mencakup pengawasan di lingkungan sekolah, peningkatan keamanan, serta pembentukan tim atau kelompok kerja untuk menangani masalah-masalah remaja.

  6. Penyuluhan Hukum: Kapolsek dapat memberikan penyuluhan tentang hukum kepada siswa agar mereka memahami konsekuensi hukum dari perilaku yang melanggar aturan. Penyuluhan ini dapat membantu siswa untuk lebih bijak dalam bertindak dan menghindari perilaku yang berpotensi merugikan.

Melalui pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara pihak kepolisian, sekolah, orang tua, dan masyarakat, diharapkan pembinaan tersebut dapat memberikan dampak positif dalam menanggulangi kenakalan remaja di MTsN 10 Ngawi dan meningkatkan kualitas pendidikan serta keamanan di lingkungan tersebut.