Artikel

TSANSEGA

    Dibaca 26 kali

TSANSEGA

Tsansega Akronim Tsanawiyah Negeri Sepuluh Ngawi yang memiliki filosofi dari

1. dunia digital :

 

  • TSAN biasanya merujuk pada alat bantu pengembangan perangkat lunak, khususnya Thread Sanitizer, yang berfungsi mendeteksi masalah pada multithreading.
  • SEGA lebih dikenal sebagai nama perusahaan besar di industri video game dengan kontribusi signifikan terhadap perkembangan hiburan digital.

Harapan MTsN 10 Ngawi menjadi Madrasah Digital yang mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inovatif, inklusif, dan berbasis teknologi, yang tidak hanya mencerdaskan secara akademis, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman.

 2. dunia pendidikan

  • TSAN dalam konteks dunia pendidikan agama, terutama dalam pendidikan Islam, TSAN bisa merujuk pada istilah yang berkaitan dengan Tarbiyatul Sa’adah al-Nahdliyah atau program-program pendidikan di bawah naungan organisasi seperti NU (Nahdlatul Ulama), atau program pendidikan berbasis pesantren dan madrasah. Ini bisa berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia yang memadukan ilmu agama dan keterampilan hidup yang relevan.
  • SEGA merujuk pada Sistem Evaluasi Guru dan Akademik. Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja guru dan proses pembelajaran secara keseluruhan di sebuah institusi pendidikan. SEGA bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memastikan bahwa standar akademik tercapai.

MTsN 10 Ngawi merupakan madrasah pendidikan Islam yang mempunyai kualitas pendidikan yang lebih baik dan dan mampu meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.

TSAN dalam konteks tempat atau lembaga pendidikan, terutama di Indonesia, sering kali merujuk pada singkatan dari "Tsanawiyah" atau "Madrasah Tsanawiyah". Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah jenis sekolah menengah pertama yang berbasis pendidikan agama Islam di Indonesia. Madrasah Tsanawiyah setara dengan sekolah menengah pertama (SMP) pada umumnya, tetapi memiliki tambahan kurikulum agama yang lebih mendalam.

Pengertian TSAN (Tsanawiyah) dalam Pendidikan:

  • Madrasah Tsanawiyah (MTs): Merupakan lembaga pendidikan setingkat SMP yang berfokus pada pengajaran ilmu pengetahuan umum dan agama Islam. Di MTs, siswa tidak hanya mempelajari pelajaran umum seperti matematika, bahasa Indonesia, dan ilmu pengetahuan alam, tetapi juga memiliki kurikulum agama yang lebih intensif.

  • Tujuan: Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk mencetak generasi yang memiliki pengetahuan umum yang memadai serta penguasaan ilmu agama Islam yang baik, sehingga bisa menjadi bekal dalam kehidupan sosial dan beragama.

  • Pendidikan Agama: Selain mata pelajaran umum, MTs menekankan pada pembelajaran Al-Qur’an, Hadis, Fiqh, dan Tafsir, yang menjadi bagian integral dalam kurikulumnya.

Lokasi dan Jangkauan:

Madrasah Tsanawiyah atau TSAN biasanya ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, baik di kota besar maupun daerah pedesaan. Lembaga ini berada di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia dan banyak didirikan oleh organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah.

Secara keseluruhan, TSAN dalam konteks tempat merujuk pada lembaga pendidikan menengah yang memiliki fokus pada pembelajaran agama Islam bersama pelajaran umum, yaitu Madrasah Tsanawiyah.

Dalam bahasa Jawa, "sega" (nasi) tidak hanya sekadar merujuk pada makanan pokok, tetapi juga mengandung filosofi dan makna mendalam terkait kehidupan sehari-hari, perjuangan, dan nilai sosial. Berikut adalah beberapa filosofi yang dapat dikaitkan dengan kata "sega" dalam bahasa Jawa:

1. Simbol Kehidupan dan Perjuangan

Nasi (sega) dalam budaya Jawa sering dianggap sebagai simbol dari hasil kerja keras dan perjuangan hidup. Beras yang menjadi bahan dasar nasi dihasilkan melalui proses panjang, mulai dari penanaman padi, perawatan tanaman, hingga akhirnya dipanen dan disiapkan menjadi nasi. Filosofi ini mengajarkan bahwa segala sesuatu yang kita nikmati dalam hidup memerlukan usaha dan pengorbanan.

2. Simbol Keberkahan dan Kecukupan

Dalam banyak tradisi Jawa, nasi adalah simbol keberkahan dan kecukupan. Nasi menjadi makanan utama dalam setiap hidangan dan selalu tersedia di setiap meja makan, yang melambangkan rasa syukur atas berkah yang ada. Nasi juga dianggap sebagai makanan yang memberikan tenaga, sehingga keberadaannya dianggap mendatangkan kekuatan dan kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kesederhanaan dan Keterikatan Sosial

Di dalam budaya Jawa, "sega" juga bisa merepresentasikan kesederhanaan dan kebersamaan. Nasi adalah makanan yang umum dikonsumsi oleh hampir semua kalangan, dari yang sederhana hingga yang berstatus sosial tinggi. Ini menunjukkan bahwa nasi adalah elemen yang menyatukan semua lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Saat makan bersama nasi, ada nilai kebersamaan dan gotong-royong yang tercermin.

4. Makna Kerendahan Hati

Nasi, meskipun sederhana, sering kali dianggap sebagai makanan yang tidak "mewah" atau berlebihan, sehingga memiliki makna kerendahan hati. Filosofi ini mengajarkan agar seseorang tidak berfokus pada kemewahan materi, tetapi lebih pada cukupnya pangan dan kesejahteraan batin yang lebih penting.

5. Kepedulian terhadap Orang Lain

Dalam tradisi Jawa, sering kali ada ungkapan "sega siji, mangan bareng" (satu nasi, makan bersama). Hal ini mengandung makna bahwa keberadaan nasi tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk dibagikan dengan orang lain. Makan bersama nasi menunjukkan kepedulian terhadap sesama dan pentingnya berbagi dalam kehidupan.


Secara keseluruhan, "sega" dalam bahasa Jawa mengandung filosofi yang dalam terkait kerja keras, keberkahan, kesederhanaan, kebersamaan, dan rasa syukur. Nasi bukan hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga sebagai simbol nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.

Madrasah Tsanawiyah Negeri Sepuluh Ngawi "TSANSEGA" merupakan madrasah untuk mencari "sega" nasi/makanan berupa agama, akademis, karakter, sosial, keterampilan, potensi diri, pemberdayaan sosial ekomi, dan pengembangan kewarganegaraan. 

 

"Tsansega News"