Artikel

Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan

    Dibaca 168 kali

Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan adalah aspek penting dalam kehidupan, karena setiap orang perlu belajar dan mendalami ilmu agar dapat membangun negaranya menjadi negara yang maju. Saat ini, gelar pendidikan memang memengaruhi peluang karier seseorang. Namun, gelar akademik saja tidak cukup; diperlukan juga karakter yang baik. Karakter pribadi yang baik akan menambah nilai pada gelar akademik yang dimiliki.

Sayangnya, proses pendidikan masih banyak berfokus pada aspek kognitif dibandingkan aspek psikomotorik. Banyak guru yang menjadikan proses belajar mengajar sebagai formalitas tanpa memperhatikan perkembangan karakter masing-masing siswa. Jarang ditemukan guru yang mengajarkan etika dan nilai karakter kepada muridnya. Bagi banyak orang, guru hanyalah pekerjaan, tanpa tanggung jawab untuk membentuk karakter anak.

Dalam bukunya tentang Kecerdasan Ganda, Daniel Goleman menjelaskan bahwa kecerdasan emosional dan sosial sangat diperlukan dalam kehidupan. Kebutuhan akan kecerdasan emosional dan sosial mencapai 80%, sedangkan kecerdasan intelektual hanya 20%. Di sekolah, kecerdasan intelektual lebih diprioritaskan, padahal kecerdasan emosional dan sosial lebih berperan besar dalam kehidupan. Oleh karena itu, pendidikan karakter sangat diperlukan agar bangsa menjadi lebih beradab.

Ada berbagai pilar karakter yang perlu ditanamkan pada siswa, terutama generasi muda sebagai penerus bangsa. Salah satu pilar penting adalah kejujuran, yang harus dilatih sejak dini. Kejujuran adalah fondasi dari segala nilai. Selain kejujuran, keadilan juga perlu diajarkan. Di masa kini, nilai keadilan sering dipertanyakan karena berbagai kasus yang menunjukkan ketidakadilan. Pilar lain yang penting adalah rasa hormat, yang akan membuat anak menghargai orang lain, bukan sekadar mementingkan diri sendiri. Pendidikan karakter diharapkan dapat membangun fondasi yang kuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2025.

Dalam lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pendidikan karakter menjadi fokus di semua jenjang pendidikan. Pendidikan bukan hanya transfer ilmu, tetapi juga sarana pembudayaan dan penanaman nilai-nilai luhur. Anak-anak perlu mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi kemanusiaan. Kata pendidikan berasal dari bahasa Latin educare, yang berarti “melatih” atau “menumbuhkan.” Pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan berbagai potensi dalam diri manusia agar berkembang dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sekolah adalah lembaga akademik dengan misi menyelenggarakan pendidikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni. Tujuan pendidikan bukan hanya untuk mengembangkan ilmu, tetapi juga membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, sekolah merancang berbagai program pembinaan karakter. Istilah karakter dalam konteks pendidikan pertama kali diperkenalkan oleh pedagog asal Jerman, F.W. Foerster pada abad ke-18. Secara bahasa, karakter adalah kebiasaan atau tabiat seseorang, sementara menurut psikologi, karakter adalah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan individu.

Konsep Dasar Pendidikan Karakter

Konsep pendidikan karakter tertuang dalam Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Beberapa tujuan utama penumbuhan budi pekerti adalah:

  1. Menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan.
  2. Mengembangkan kebiasaan baik sejak dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat.
  3. Mendorong pendidikan sebagai gerakan yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan keluarga.
  4. Menciptakan lingkungan belajar yang serasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Prinsip pendidikan karakter ini merekomendasikan 11 prinsip, antara lain:

  1. Mengedepankan nilai etika sebagai basis karakter.
  2. Mengajarkan karakter secara menyeluruh, termasuk pikiran, perasaan, dan perilaku.
  3. Menggunakan pendekatan yang proaktif dalam membangun karakter.
  4. Menciptakan komunitas sekolah yang peduli.
  5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan perilaku baik.
  6. Menerapkan kurikulum yang bermakna dan menghargai karakter siswa.
  7. Membangun motivasi diri siswa.
  8. Melibatkan staf sekolah sebagai komunitas pembelajaran.
  9. Menumbuhkan kepemimpinan moral di sekolah.
  10. Mengajak keluarga dan masyarakat berperan dalam pendidikan karakter.

Peran Pendidikan dalam Penanaman Karakter

Penanaman karakter dalam pendidikan bertujuan:

  1. Membina sifat-sifat positif seperti jujur, cerdas, dan peduli.
  2. Mengubah kebiasaan buruk secara bertahap.
  3. Membentuk karakter yang terwujud dalam sikap dan tindakan terpuji.
  4. Mengarahkan dorongan dalam diri siswa untuk berperilaku baik.

Nilai-nilai karakter ini bisa diimplementasikan sebagai budaya sekolah. Sekolah, layaknya taman yang subur, adalah tempat menanam benih-benih nilai positif. Dengan menanamkan karakter seperti peduli, jujur, dan tanggung jawab, anak-anak akan lebih menghargai setiap ide dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Pendidikan karakter yang diterapkan dengan baik akan menciptakan pribadi yang baik. Tanggung jawab ini tidak hanya pada guru, tetapi juga seluruh pihak untuk menciptakan generasi yang lebih baik.

Tujuan Pendidikan Karakter Bangsa

Tujuan dari pendidikan karakter bangsa antara lain:

a. Mengembangkan potensi afektif siswa sebagai warga negara yang berbudaya dan berkarakter.

b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku positif yang sesuai dengan nilai universal.

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sebagai generasi penerus.

d. Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri dan berwawasan kebangsaan.