Artikel

Kegiatan Belajar Kreatif

    Dibaca 88 kali

Kegiatan Belajar Kreatif

 

Belajar adalah merupakan sebuah proses yang sangat kompleks yang terjadi pada semua orang, yang berlangsung seumur hidup, sejak lahir sampai liang lahat (minal mahdi ila lahdi).1 Salah satu tanda bahwa seseorang itu melakukan belajar adalah adanya perubahan perilaku dalam dirinya, baik perilaku yang menyangkut pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun perilaku yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Belajar merupakan proses persentuhan seseorang dengan kehidupan itu sendiri. Dari proses ini seseorang akan memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. Juga, seseorang akan mendapatkan kebijakan, yaitu suatu adonan yang serasi antara kecerdasan akal, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kebijakan, sangat berguna bagi seseorang untuk kelangsungan kehidupannya.2 Ada delapan kecenderungan seseorang melakukan belajar, yaitu:

  1. Dorongan rasa ingin tahu yang kuat. Dorongan ini pada umumnya berasal dari dalam diri, kemudian muncul berbagai pertanyaan-pertanyaan.
  2. Adanya keinginan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai tuntutan. Kecenderungan ini merupakan dorongan yang muncul secara ekternal, mendorong seseorang melakukan belajar.
  3. Manusia memiliki berbagai kebutuhan yang harus terpenuhi, untuk memenuhi kebutuhan seseorang melakukan belajar.
  4. Menyempurnakan dari apa yang sudah dimiliki oleh seseorang.
  5. Seseorang membutuhkan kemampuan untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan, seseorang kemudian belajar khusus untuk kepentingan sosialisasi dan beradaptasi.
  6. Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri.
  7. Untuk meraih cita-cita, seseorang akan melakukan proses pembelajaran.
  8. Sebagian orang ada yang melakukan belajar hanya untuk mengisi dan memanfaatkan waktu luang.

Belajar berdasarkan domain dan kawasan belajar menurut Benyamin S Bloom (1956), yang dikutip oleh Eveline Siregar & Hatini Nara, ada tiga bagian, yaitu cognitif domain (kawasan kognitif), affective domain (kawasan afektif) dan psychomotor domain (kawasan psikomotor). Cognitif Domain (Kawasan Kognitif) adalah merupakan proses berfikir atau perilaku yang termasuk hasil kerja otak. 

Kreativitas sebagai sebuah bentuk pembelajaran, merupakan bagian vital dari pengembangan kognisi, yang dapat membantu menjelaskan dan menginterpretasikan konsep-konsep abstrak dengan melibatkan keterampilan keingintahuan. Juga kemampuan untuk menemukan, eksplorasi, pencarian kepastian dan antusiasme, yang semuanya merupakan kualitas-kualitas yang sangat besar yang terdapat pada anak. Aspek-aspek ini dapat diperkuat dengan memberikan penguasaan teknis dan visi yang lebih luas kepada anak, sehingga kreativitas dapat menginformasikan berbagai pembelajaran lainnya.

Dalam mencapai kesuksesan dalam sebuah pembelajaran, seorang guru atau tutor memiliki uraian tugas yang sangat penting dan mulia. Berupaya menjadikan anak memiliki keterampilan belajar, mencakup keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam mengembangkan diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together). Bahkan, seorang tutor atau guru harus mampu mengajarkan anak didiknya tentang cara belajar yang baik (learning how to learn).

Kreativitas berpikir manusia merupakan nikmat yang dianugrahkan Allah SWT dalam akal tindakan yang bersemangat untuk mendobrak permanensi, monoton, rutinitas, dan kekurang-menarikan. Dengan kreativitas, berlangsung penciptaan hal-hal baru menuju perbaikan dan kemajuan, setiap manusia pada dasarnya telah tercipta kekuatan yang dapat mendorong dan mendayagunakan secara kreatif, dan sebaliknya manusia disibukkan dengan pencaharian identitas, konsistensi dengan sikap yang monoton dan rutinan, sehingga terkukung oleh batasan-batasan sempit

Dengan berbagai persoalan dan berbagai model pembelajaran, pemikiran yang kreatif dan mendatangkan solusi cerdas perlu dipanuti oleh para pelaku sebagai pendidik maupun tenaga kependidikan. Dunia pendidikan memerlukan pemikiran kreatif dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi terutama dalam proses pembelajaran. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan hendaknya memotivasi diri dan menjauhkan dari ketertutupan diri dalam berpikir, sebaliknya harus mendorong keterbukaan intelektual dan keterbukaan terhadap perbedaan pendapat. Guru yang kreatif akan memiliki fleksibilitas tinggi dalam menghadapi berbagai persoalan dan permasalahan. Guru yang memiliki pemikiran kreatif pada umumnya memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan situasi yang berubah drastis dengan pandangan yang segar dan unik

Pendidikan yang efektif dan efisien memerlukan inovasi dan kreativitas. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran kreatif di kelas. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang pentingnya model pembelajaran kreatif dalam memotivasi dan memotivasi siswa. Meskipun beberapa siswa menyukai beragam mata pelajaran, yang lain mungkin merasa kesulitan untuk belajar. Dengan menggunakan model pembelajaran kreatif, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan menantang bagi selurh siswa, tanpa memandang perbedaan preferensi. Dalam lingkungan ini, siswa mempunyai kesempatan untuk menggunakan imajinasinya, berpikir kritis dan menghasilkan ideide baru. Jika hal itu belum terjadi, maka hal itu akan terjadi. Pendekatan ini akan merangsang kreativitas sisa dan mendorong mereka berpartisipasi dalam pembelajaran. Melalui kolaborasi, siswa belajar satu sama lain, berbagi ide, dan mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang topik yang mereka pelajari. murid. Hal ini tidak hanya meningkatkan minat belajar siswa, tetapi juga meningkatkan hubungan dan kolaborasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Model Pembelajaran Kreatif dalam Kegiatan Belajar

Model pembelajaran kreatif juga mencakup penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Teknologi dapat menjadi alat yang berguna untuk memfasilitasi pembelajaran kreatif, seperti penggunaan perangkat lunak presentasi, simulasi, atau platform pembelajaran online.
Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif bagi siswa. Misalnya, dalam mata pelajaran sains, guru dapat menggunakan simulasi komputer yang memungkinkan siswa untuk melakukan percobaan virtual, sehingga memperluas pemahaman mereka tentang konsep-konsep ilmiah.
Selain penerapan teknologi, model pembelajaran kreatif juga dapat melibatkan penggunaan berbagai sumber daya dan materi pembelajaran yang variatif. Guru dapat memanfaatkan buku, artikel, video, dan sumber daya lainnya yang relevan dengan topik yang sedang dipelajari. Dengan memberikan variasi dalam materi pembelajaran, guru dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam dan meningkatkan minat mereka dalam proses belajar.
Model pembelajaran kreatif juga mendorong guru untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Guru dapat memberikan pujian yang spesifik dan memberikan masukan yang mendalam mengenai kemajuan siswa. Hal ini tidak hanya membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka, tetapi juga mendorong mereka untuk terus meningkatkan kualitas karya dan usaha mereka. Umpan balik yang efektif dapat menjadi pemicu motivasi bagi siswa dan memperkuat minat mereka dalam pembelajaran.
Selain mendukung minat siswa, model pembelajaran kreatif juga dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Dalam lingkungan yang kreatif, siswa dihadapkan pada tantangan dan masalah yang mendorong mereka untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam mencari solusi.

Proses pemecahan masalah ini membantu siswa memperdalam pemahaman mereka tentang konsep-konsep yang dipelajari dan mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih kompleks.
Tidak hanya itu, model pembelajaran kreatif juga dapat mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang sangat penting untuk keberhasilan siswa di dunia nyata. Keterampilan seperti kemampuan berpikir kritis, kerjasama, komunikasi efektif, kreativitas, dan inisiatif diri sangat diperlukan dalam lingkungan kerja masa depan. Dengan menerapkan model pembelajaran kreatif, guru dapat membantu siswa mengembangkan dan mengasah keterampilan ini, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di masa depan.
Namun, penting untuk diingat bahwa model pembelajaran kreatif bukanlah satu-satunya pendekatan yang diperlukan dalam pendidikan. Setiap siswa memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda, sehingga penting untuk memadukan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu. Guru perlu memperhatikan perbedaan siswa dalam minat, kemampuan, dan preferensi belajar mereka.

Dalam rangka menciptakan lingkungan pembelajaran yang kreatif, guru juga perlu mendapatkan dukungan dan pelatihan yang memadai. Pelatihan yang berkualitas dapat membantu guru memahami konsep dan praktik model pembelajaran kreatif, serta memberikan ide-ide dan strategi yang dapat mereka terapkan dalam kelas. Kolaborasi dengan rekan kerja juga dapat menjadi sumber inspirasi dan berbagi pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran kreatif.
Dalam kesimpulannya, model pembelajaran kreatif merupakan pendekatan yang efektif dalam mendukung dan meningkatkan minat siswa dalam proses belajar. Dengan menerapkan model pembelajaran kreatif, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik, kolaboratif, dan mendorong eksplorasi ide-ide siswa. Hal ini membantu meningkatkan keterlibatan siswa, memperdalam pemahaman mereka terhadap materi, dan mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang penting.
Penerapan Model Pembelajaran Kreatif dalam Kegiatan Belajar Siswa

Model pembelajaran kreatif memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan kreativitas mereka. Guru dapat memberikan tugas yang melibatkan pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan penggunaan imajinasi. Misalnya, dalam pelajaran Bahasa Inggris, siswa dapat diminta untuk menulis cerita pendek berdasarkan gambar atau menulis puisi dengan gaya bebas. Dengan cara ini, siswa merasa lebih terlibat dan memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan keterampilan mereka sendiri.
Kolaborasi juga merupakan komponen penting dari model pembelajaran kreatif. Guru dapat mendorong siswa untuk bekerja dalam kelompok atau tim dalam menyelesaikan tugas atau proyek.
Melalui kolaborasi, siswa dapat saling mendukung, berbagi ide, dan belajar dari pengalaman dan pemikiran orang lain. Ini tidak hanya meningkatkan minat siswa, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kerjasama, dan kepemimpinan yang esensial dalam dunia nyata.
Penggunaan teknologi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari model pembelajaran kreatif. Guru dapat memanfaatkan perangkat lunak pendidikan, aplikasi, atau platform pembelajaran online untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Contohnya, dalam pelajaran Matematika, siswa dapat menggunakan perangkat lunak yang interaktif untuk memvisualisasikan konsep Matematika secara lebih nyata. Ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa memahami dan mengaplikasikan konsep secara lebih baik.


Selain itu, guru juga dapat memperkaya materi pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber daya seperti buku, artikel, video, dan media lainnya. Dengan memberikan variasi dalam materi pembelajaran, siswa memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi topik dengan cara yang menarik dan relevan bagi mereka.


Misalnya, dalam pelajaran sejarah, guru dapat menggunakan film dokumenter, rekaman suara, atau bahan bacaan yang memuat sudut pandang yang berbeda untuk memperkaya pemahaman siswa tentang peristiwa sejarah.
Penerapan model pembelajaran kreatif juga dapat mendorong siswa untuk mengembangkan minat dan kecintaan terhadap pembelajaran. Dalam lingkungan yang kreatif, siswa dapat menemukan kesenangan dan kepuasan dalam mengeksplorasi ide-ide baru, menyelesaikan masalah, dan menciptakan karya-karya kreatif. Ini tidak hanya meningkatkan motivasi intrinsik siswa, tetapi juga membantu mereka membangun sikap positif terhadap pembelajaran yang berkelanjutan.
Selain itu, model pembelajaran kreatif juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata. Guru dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata, mengaitkannya dengan pengalaman pribadi siswa, atau menghadirkan tamu pembicara yang berhubungan dengan topik yang sedang dipelajari.

Dengan cara ini, siswa dapat melihat relevansi dan kegunaan pembelajaran dalam kehidupan mereka sehari-hari, yang secara signifikan meningkatkan minat mereka dalam proses belajar.
Namun, untuk mengimplementasikan model pembelajaran kreatif dengan sukses, dukungan dari semua pihak terkait sangat penting. Para guru perlu mendapatkan pelatihan dan pengembangan profesional yang memadai untuk memahami dan menerapkan model ini dengan efektif.
Administrasi sekolah juga perlu memberikan dukungan dalam hal pengadaan sumber daya, lingkungan pembelajaran yang mendukung, dan waktu yang memadai untuk kolaborasi dan refleksi. ³Experience is the best teacher¥, pengalaman adalah guru yang terbaik. Meniru pengalaman yang berharga, yang dimiliki orang lain merupakan satu cara yang efektif untuk belajar, sehingga muncul diri sendiri. Kerja sama yang efektif membutuhkan kerja keras, kemampuan berkomunikasi dan pengetahuan yang cukup mendalam dengan segala tekniknya